Panduan Cara Membuat Soal HOTS
HOTS, yang merupakan singkatan dari Higher Order Thinking Skills, diterjemahkan sebagai keterampilan berpikir tingkat tinggi. Meskipun secara harfiah, "higher" lebih tepat diterjemahkan sebagai "lebih tinggi". Istilah HOTS sering dikontraskan dengan LOTS, yang merujuk pada Lower Order Thinking Skills atau keterampilan berpikir tingkat rendah.
Penilaian dikategorikan sebagai HOTS ketika tugas atau soal yang diberikan kepada peserta didik menuntut mereka untuk melibatkan berbagai aspek berpikir, seperti pengolahan informasi, berpikir logis, berpikir kritis, menganalisis, dan berpikir kreatif. Soal tersebut membutuhkan proses berpikir yang lebih mendalam daripada sekadar mengandalkan ingatan.
Penilaian HOTS tidak terbatas pada bentuk pilihan ganda, tetapi dapat melibatkan berbagai jenis penilaian tertulis, seperti esai dan isian, serta penilaian non tertulis seperti unjuk kerja.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi saat ini dinilai sebagai modal yang tepat bagi peserta didik untuk menghadapi dunia nyata dengan perubahan yang cepat dan mampu bersaing di tingkat global. Disinilah pentingnya guru untuk selalu menyajikan instrumen soal penilaian yang berorientasi HOTS.
Nah, bagaimana cara membuat soal HOTS? Berikut ini langkah-langkahnya:
1. Menentukan Kompetensi Dasar dan Materi yang Akan Dinilai
Sebelum membuat soal keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS), guru perlu melakukan analisis mendalam terhadap proses kognitif, dimensi pengetahuan, dan materi yang terkandung dalam kompetensi dasar kurikulum. Hal ini memungkinkan pembuatan soal yang dapat mengukur dengan baik keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Dalam menyusun instrumen, tidak cukup hanya menentukan topik atau materi yang akan dinilai, perlu juga ditentukan lebih spesifik proses berpikir apa yang akan dinilai untuk materi tertentu.
2. Menyusun Kisi-kisi
Guru harus memastikan bahwa semua komponen dalam kisi-kisi bersifat konsisten, selaras, dan mendukung pembuatan soal keterampilan berpikir tingkat tinggi. Kisi-kisi yang baik akan menjadi dasar yang kuat untuk menyusun soal yang relevan dan menantang.
3. Merumuskan Indikator Soal
Dalam rangka menghasilkan soal yang mampu mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi, rumusan indikator harus mematuhi prinsip penilaian keterampilan tersebut.
Hal ini melibatkan penggunaan stimulus yang relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif mereka. Stimulus berperan penting sebagai alat bantu peserta didik dalam berpikir. Ketika tidak ada stimulus, soal cenderung hanya mengevaluasi kemampuan mengingat.
Stimulus yang kontekstual akan memfasilitasi transfer pembelajaran, sementara stimulus yang tidak sesuai dengan perkembangan peserta didik dapat menghambat perkembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Berbagai jenis stimulus dapat digunakan dalam pembuatan soal, seperti teks, gambar, skenario, tabel, grafik, wacana, dialog, video, atau masalah.
Penting untuk memilih stimulus yang bersifat positif, artinya tidak menimbulkan dampak negatif seperti menyudutkan kelompok tertentu atau memberikan dukungan untuk perilaku negatif. Idealnya, stimulus yang digunakan sebaiknya bersifat edukatif, memberikan wawasan, pesan moral, dan inspirasi kepada peserta didik, jika memungkinkan.
4. Menulis Soal Sesuai dengan Kaidah Penulisan Soal
Untuk memastikan kualitas soal yang memberikan informasi yang valid, penting bagi guru untuk memastikan bahwa soal memenuhi kaidah penulisan, baik dari segi konstruksi, substansi, maupun bahasa. Pemikiran kritis peserta didik dapat dioptimalkan dengan menyusun soal yang mendorong proses berpikir tingkat tinggi.
Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah isu sensitifitas. Soal harus dihindari yang dapat menyinggung suku, agama, ras, antargolongan, serta harus bebas dari unsur pornografi, politik praktis, kekerasan, dan komersialisasi produk. Dengan demikian, soal dapat menjadi instrumen evaluasi yang adil dan mendukung pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
Demikian uraian mengenai langkah-langkah yang bisa Bapak/Ibu lakukan dalam menyusun soal HOTS. Semoga bermanfaat.
Gabung dalam percakapan