Indikator Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi
Indikator Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi - Izin menyelenggarakan pembelajaran tatap muka tentu sangat ditunggu oleh guru maupun orang tua agar proses kegiatan belajar menjadi lebih maksimal. Namun tentu itu tidak mudah karena pemerintah pasti mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan warga sekolah sebagai hal paling utama di masa pandemi ini.
Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimulai dengan pemberian izin oleh pemerintah dan dilanjutkan dengan izin berjenjang dari satuan pendidikan/sekolah dan orang tua.
Indikator pembelajaran tatap muka di masa pandemi antara lain:
- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dalam satuan pendidikan diizinkan oleh pemerintah daerah.
- Diutamakan bagi peserta didik yang berada di blank spot.
- Tidak semua guru dapat terlibat.
- Waktu kegiatan belajar tatap muka dibatasi.
- Sekolah harus membagi rombongan belajar.
Sementara itu, menurut SKB No.4/KB/2020 pemberian izin pembelajaran tatap muka dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor, antara lain:
- Tingkat risiko penyebaran COVID-19 di wilayahnya.
- Kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan.
- Kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan PTM sesuai dengan daftar periksa sebagaimana tercantum dalam angka XV.
- Akses terhadap sumber belajar/kemudahan Belajar Dari Rumah (BDR).
- Kondisi psikososial peserta didik.
- Kebutuhan layanan pendidikan bagi peserta didik yang orang tua/walinya bekerja di luar rumah.
- Ketersediaan akses transportasi yang aman dari dan ke satuan pendidikan.
- Tempat tinggal warga satuan pendidikan.
- Mobilitas warga antarprovinsi, antarkabupaten/kota, antarkecamatan, dan antarkelurahan/desa.
- Kondisi geografis daerah.
Dalam melaksanakan pembelajaran di masa pandemi, guru seperti halnya peserta didik tidak terlepas dari implikasi prinsip-prinsip pembelajaran, karena guru yang merencanakan selanjutnya melaksanakan pembelajaran tersebut. Adapun 7 prinsip pembelajaran selama masa pandemi adalah:
- Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik , guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah.
- Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik tanpaterbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum.
- Fokus pada pendidikan, kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemi COVID-19.
- Materi bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang.
- Aktivitas dan penugasan bervariasi
- Hasil belajar peserta didik diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna untuk peserta didik.
- Mengedepankan interaksi dan komunikasi yang positif antara warga sekolah.
Demikian paparan tentang indikator pembelajaran tatap muka di masa pandemi. Mudah-mudahan pandemi ini segera reda sehingga pembelajaran bisa berlangsung normal seperti sediakala, aamiin.
Gabung dalam percakapan