Cara Mudah Mengatasi Anak Kecanduan Game Online
Cara Mudah Mengatasi Kecanduan Game Online - Perkembangan dunia game online kian tak terbendung. Setiap hari selalu muncul game baru yang bisa dengan mudah didownload lewat gadget atau laptop. Meski ada penelitian yang mengatakan bahwa game meningkatkan kreativitas dan kecerdasan, tapi dampak negatif yang ditimbulkan ternyata justru lebih besar.
Anda sebagai orang tua patut waspada dengan hal ini. Apalagi kalau sampai kewalahan dan tak mampu berbuat apa-apa. Sudah banyak cerita dari para guru dan orang tua yang mengeluh oleh ulah si anak yang tidak mau diajak apa-apa saat sudah di depan gadgetnya. Tugas dan kewajiban sehari-hari terbengkalai hanya gara-gara teknologi canggih satu ini.
Nah bagi anda yang meyakini usia kanak-kanak adalah usia emas, silahkan melanjutkan membaca. Semoga perilaku negatif berupa kecanduan pada permainan beralih kepada hal-hal yang lebih produktif.
Namun sebelum memulai cara mengatasinya, ada baiknya kita kenali dulu ciri-ciri anak yang masuk kategori kecanduan game online.
4 Ciri Anak yang Kecanduan Game Online
Kecanduan game (game addiction) dapat menyerang siapa saja. Bukan hanya anak, orang dewasa pun juga bisa terdampak. Sebab, pada prinsipnya game itu diciptakan memang untuk membuat orang kecanduan. Semakin game sering dimainkan, semakin berhasil para pencipta (developer) game itu.
Berikut ciri-ciri anak yang sudah kecanduan game online:
1. Mudah gelisah
Apa yang dikerjakan anak untuk mengisi waktu luangnya? Jika pulang sekolah saja ia sudah terburu-buru mencari game kesayangannya, itu artinya sinyal bahaya. Anda perlu menemukan solusi atas perilaku menyimpang ini.
Sayangnya, masih banyak orang tua membiarkan hal ini, dengan alasan daripada anak main di luar yang justru lebih berbahaya. Pilihan ini sah-sah saja asalkan main game masih dalam koridor normal. Namun jika main game berlebihan seperti sehari saja tak main game ia kelihatan gelisah dan kebingungan, maka potensi bahayanya sama dengan main di luar.
2. Kurang berteman
Coba perkirakan apakah dari hari ke hari anak semakin jarang berinteraksi dengan teman sebayanya? Normalnya, setiap anak pasti berkunjung ke rumah temannya untuk sekedar ngajak main dan sebagainya. Tetapi jika lebih suka menyendiri dan kurang berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, dampaknya anak akan menjadi pribadi yang apatis dan tak mau tahu dengan apa yang terjadi.
3. Lebih emosional dari sebelumnya
Memang inilah dampak nyata dari anak yang kecanduan game online. Peringatan dan ancaman dari anda sebenarnya berlawanan dengan kata hatinya untuk lagi dan lagi main tanpa henti. Bahkan sikap mudah marah ini terbawa kala ia bergaul dengan sekitar. Tak sedikit pula yang dikucilkan dari pergaulan karena karakter anak yang tiba-tiba mendadak berubah.
4. Mulai merasakan gangguan fisik
Mata berair, nyeri pada pinggang, kepala mudah pusing adalah gejala yang ditimbulkan akibat terlalu lama melihat layar ponsel atau laptop. Jika di usia anak sudah merasakan sakit ini, di usia remaja kelak perkembangannya akan terhambat. Belum lagi dengan psikisnya, dimana anak yang suka main game cenderung malas dan kurang mau bergerak.
Masih berpikir membiarkan anak berlama-lama dengan game-nya. Mari kita mulai tips cara mengatasinya.
Cara Mengatasi Anak Kecanduan Game Online
Sebetulnya tidak ada cara paling mudah untuk mengatasi persoalan khususnya menyangkut dunia anak. Saya yakin anda juga tidak suka dan khawatir kalau sang buah hati terlalu asik main game. Namun berbagai upaya sudah dilakukan, namun si anak tetap pada kebiasaannya. Nah cara berikut ini mudah-mudahan bisa membantu.
Langkah pertama : Pahami ketertarikan anak pada jenis game yang dimainkannya. Ada banyak jenis game yang bertebaran baik offline maupun online, tapi biasanya seorang anak cenderung menyukai satu jenis game tertentu. Entah itu game action (peperangan), balap motor, dunia memasak, dan sebagainya.
Langkah kedua : Susun daftar pilihan kegiatan nyata untuk mengalihkan aktivitas main game. Kalau bisa yang tidak jauh-jauh dengan game kesukaannya, atau hobi dan minatnya. Untuk yang satu ini kemungkinan kita harus keluar biaya, seperti mengikutkan anak ke kursus tari, sekolah sepak bola, atau bimbingan belajar. Pokoknya yang kegiatan nyata.
Langkah ketiga : Buat kesepakatan yang menarik bersama anak. Janjikan bahwa ia akan menemukan dunia baru yang lebih bisa membahagiakan kedua orang tua. Berikan reward atas setiap perubahannya. Ini kita lakukan sambil menjauhkan piranti laptop dan smartphone secara bertahap.
Langkah keempat : Orang tua adalah contoh terbaik dari perubahan anak. Konsekuen dengan misi yang anda jalankan. Cermati betul kegiatan-kegiatan yang anda lakukan terutama yang dilihat langsung oleh anak.
Langkah kelima : Kenalkan program 19-21. Program 19-21 adalah program mematikan televisi dan handphone di antara jam 19.00 sampai jam 21.00. Pada jam ini anak tidak melakukan aktivitas lain selain belajar. Menemani ia belajar akan semakin menambah motivasinya untuk memulai perubahan kebiasaan.
Langkah keenam : Letakkan komputer di tempat terbuka, dan isi dengan game-game edukatif. Kita tidak bisa berharap kebiasaan main game berubah dengan cepat. Sesekali anak pasti main juga. Untuk lebih memudahkan pengawasan, pastikan ia tidak menyendiri saat bermain. Dan upayakan ia memainkan game edukatif (main sambil belajar).
Baca juga: 5 Permainan Tradisional Untuk Pembelajaran
Itulah cara yang bisa kita tempuh agar anak segera terbebas dari kecanduan game online. Perlu ditekankan disini hanya orang tualah satu-satunya yang bisa mengubah kebiasaan ini. Apakah berharap pada anak sendiri? Ataukah guru di kelasnya? Tentu sulit. Sekarang pilihan kembali ke masing-masing, apakah membiarkan saja kecanduan ini dan melihat saja prestasinya menurun, atau segera mengambil sikap agar ia menjadi pribadi yang produktif?
Gabung dalam percakapan